Bagaimana mengurangi produksi Asi saat bayi meninggal?
12:04:00 AM
“Rahma maaf nih sebelumnya, mau nanya asinya keluarga nggak”
“keluar mbak..”
“Sakit nggak?
“Awalnya sakit karena Asinya nggak boleh dikeluarin, alhamdulilah sekarang udah nggak sakit lagi" :)
Dialog
di atas sudah tak terhitung saya ulangi, hampir setiap orang yang saya
jumpai akan menanyakan hal itu, hehe, yup, untuk ibu dengan bayi
meninggal selain duka kehilangan anak, rasa sakit pada payudara yang
membekak setelah melahirkan menjadi kesedihan tersendiri. Rasa sakitnya
barangkali sebelas dua belas dengan ibu-ibu yang konon katanya sakit
juga saat bayinya menolak menyusu di awal kelahiran. Saya mengalami
kondisi ini dua hari setelah melahirkan, badan berasa panas dingin,
payudara kayak membatu, bekas operasi kayak ketarik-tarik. Sama suster
nggak boleh diperah karena payudara akan kembali memproduksi Asi jika
Asinya dikeluarin. Lalu apa solusinya suster? Sabar, hehe.
Hal-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi produksi Asi saat bayi meninggal:
1. Minum obat pengatur hormon agar produksi Asi berkurang. Saya diberi obat ini oleh dokter setelah dua hari melahirkan.
2.
Kompres payudara dengan air es. Awalnya saya kompres pake air panas,
ternyata yang di anjurkan pake air es. Alhamdulillah bengkaknya
berkurang setelah di kompres
3. Gunakan bra penyangga yang baik dapat mengurangi ketidak nyamanan fisik yang dirasakan.
4. Menghindari mandi air panas dan rangsangan pada puting susu.
5. Tidak memerah Asi, produksi asi akan berkurang setelah beberapa hari.
6.
Asi juga bisa disumbangkan jika produksinya cukup banyak, saya pernah
membaca artikel bahwa ada seorang ibu asal kanada yang menolak saran
dokter untuk menghentikan produksi ASI-nya. Ia justru dengan gigih
memompa ASI-nya yang kemudian ia sumbangkan. Dari usahanya tersebut, ia
berhasil menghasilkan total sekitar 400 liter ASI yang berhasil diperah
ia perah dan didonasikan kepada bayi-bayi di Kanada dan empat daerah
lainnya.
7. Bersabar
Salam,
Semoga bermanfaat.
0 comments