Fit Mama

6:21:00 PM

Pembahasan ini menjadi lucu-lucuan yang kadang berbuntut ngambek berkepanjangan. Adalah teman saya yang membuka obrolan, bahwa suaminya telah mengiris perasaannya dengan tanya yang mengandung unsur pernyataan “eh kamu gendutan ya” kata sang suami, pernyataan itu yang jadi berasa hasyem banget karena dia emang lagi hamil, masih kata teman saya, dia ngambek seharian setelah itu, tapi suaminya enggak ngeh. Haha

Well, tiada daya, kenaikan berat badan setelah melahirkan emang jarang bisa dihindari, kecuali untuk beberapa perempuan beruntung yang bisa tetap ramping semampai setelah melahirkan, sedang saya dan teman saya itu termaksud yang tidak beruntung, kami masih tetap berisi banyaaaaak. Dan belumlah berat badan kembali normal, teman saya itu hamil lagi, jadilah keinginan untuk kembali ramping jauh dari harapan. Dan saya, ada beberapa yang mengiara saya hamil padahal baru lahiran, wkekek :)

Bicara tentang badan lebih “berisi” atau ‘kelebihan isi’ untuk saya ini adalah salah satu sumber kegalauan, *Saya sampai beli timbangan loh*


Lalu sepenting apa kembali ramping lagi setelah melahirkan? P.E.N.T.I.N.G. untuk saya pribadi dengan kasus anak meninggal, menurunkan berat badan harusnya jadi lebih mudah, karena nggak ngurus bayi, punya waktu luang lebih banyak, bisa olahraga kapan aja.

Lalu apa sebab kenapa menurunkan berat badan setelah melahirkan jadi berasa susah banget. Ini sepengamatan saya aja ya dari beberapa teman dekat yang udah percaya aja bahwa setelah lahiran akan kembali kurus namun nyatanya tidak, hehe, sengaja dicatet disini juga, biar para suami pun membaca.

Pertama

Kesibukan mengurus anak mengalihkan segalanya jadilah badan jadi nomor kesekian.

Ini kata teman saya pas saya ajakin olahraga, kata dia, jangankan olahraga, urusan rumah aja nggak ada habis-habisnya, mak. Olahraganya dia beralih ke beresin rumah, sama nyuci gosok.

Kedua

Semua makanan jadi berasa enaaaak. Karena sibuk ngurus si bayi maka untuk mengolah makanan sehat jadi berasa nggak ada waktu. Ngemil nggak bisa dipungkiri menjadi penyuplai lemak paling buanyak.

Ketiga

Olahraga menjadi sesuatu yang nggak mungkin dengan kesibukan ngurus bayi.

Nah point ini nih, penting pake banget, apalagi kalau udah ngintip-ngintip IG Dian sastro, alamak, fit mama banget. Andai para ibu bisa demikian. Balik lagi kali ya ke bagaimana ngatur waktu.
 
Sit Up atau Push Up sambil ngemong bayi mungkinkah? :D

Keempat

Pola hidup jadi ketukar-tukar setelah lahiran, malam jadi siang, siang jadi malam. Kurus jadi gemuk, dari gemuk ke nggak kurus-kurus. Hehe.

Setelah membaca empat point di atas, maka wahai para suami masihkah kalian sampai hati mengatai istri gendut *ngomongnya pake TOA* 

**** 

Terlepas dari suami mengerti dan menerima kondisi istri apa adanya, sang istri juga harus mengupayakan untuk menjaga berat badan, iya nggak? Hal ini menjadi bagian dari upaya menyenangkan suami saat memandang sang istri. Saling membahagiakan. 

#Modus terselubung dari tulisan ini sebenarnya biar suami enggak protes lagi saat istrinya nggak seramping diawal-awal nikah, toh gendutnya ada faktor x nya juga kan, empat faktor di atas :v

Salam Fit Mama!

You Might Also Like

0 comments

I'm Proud Member Of