Pembahasan
ini menjadi lucu-lucuan yang kadang berbuntut ngambek berkepanjangan.
Adalah teman saya yang membuka obrolan, bahwa suaminya telah mengiris
perasaannya dengan tanya yang mengandung unsur pernyataan “eh kamu
gendutan ya” kata sang suami, pernyataan itu yang jadi berasa hasyem
banget karena dia emang lagi hamil, masih kata teman saya, dia ngambek
seharian setelah itu, tapi suaminya enggak ngeh. Haha
Well, tiada daya, kenaikan berat badan setelah melahirkan emang jarang bisa dihindari, kecuali untuk beberapa perempuan beruntung yang bisa tetap ramping semampai setelah melahirkan, sedang saya dan teman saya itu termaksud yang tidak beruntung, kami masih tetap berisi banyaaaaak. Dan belumlah berat badan kembali normal, teman saya itu hamil lagi, jadilah keinginan untuk kembali ramping jauh dari harapan. Dan saya, ada beberapa yang mengiara saya hamil padahal baru lahiran, wkekek :)
Bicara tentang badan lebih “berisi” atau ‘kelebihan isi’ untuk saya ini adalah salah satu sumber kegalauan, *Saya sampai beli timbangan loh*
Well, tiada daya, kenaikan berat badan setelah melahirkan emang jarang bisa dihindari, kecuali untuk beberapa perempuan beruntung yang bisa tetap ramping semampai setelah melahirkan, sedang saya dan teman saya itu termaksud yang tidak beruntung, kami masih tetap berisi banyaaaaak. Dan belumlah berat badan kembali normal, teman saya itu hamil lagi, jadilah keinginan untuk kembali ramping jauh dari harapan. Dan saya, ada beberapa yang mengiara saya hamil padahal baru lahiran, wkekek :)
Bicara tentang badan lebih “berisi” atau ‘kelebihan isi’ untuk saya ini adalah salah satu sumber kegalauan, *Saya sampai beli timbangan loh*